Ingin budidaya ikan lele atau ikan air tawar? Sebenarnya ada banyak cara dan opsinya. Tapi yang paling jadi pusat perhatian adalah kolam ikannya. Mulai dari ukuran kolam, permukaan, bahan, hingga jenisnya juga perlu diperhatikan. Salah satu opsi yang dipilih agar lebih memudahkan membuat kolam untuk budidaya ikan lele adalah kolam terpal. Jika anda tertarik untuk mencoba kolam terpal simak artikel berikut!

Kelebihan Dan Kekurangan Kolam Terpal Untuk Budidaya Ikan Lele

Kolam terpal banyak dipilih karena kolam terpal cocok untuk digunakan di lahan yang terbatas Terdapat beberapa kelebihan yang membuat kolam terpal untuk budidaya ikan lebih menarik dan diminati. Apa saja kelebihan kolam terpal untuk budidaya ikan lele atau air tawar lainnya? Yang pertama jelas tentang biaya. Mulai dari cara, bahan, ukuran kolam, jenis, sampai perawatannya cenderung murah meriah. 

Baca Juga: Dinding Kamar Mandi: Inspirasi Desain Agar Terlihat Lebih Menarik

Alhasil, penggunaan kolam terpal ini dinilai lebih murah dari pada kolam beton umumnya. Tidak perlu biaya bahan beton, listrik, dan lain lain. Bahkan lebih mudah dirawat karena bisa dibuat di atas atau di dalam tanah. Pembuatannya sesuai ukuran atau skala budidaya ikan, bahkan lebih fleksibel dan cocok untuk budidaya jenis ikan tawar seperti ikan lele, ikan patin, atau ikan nila.

Terlebih lagi karena tidak ada unsur lumpur dan kotoran yang mengendap. Alhasil, ikan pun lebih bersih fresh dan tidak berbau lumpur. Namun dibalik keunggulan kolam terpal ini bukan berarti tidak ada kekurangannya. Biasanya kolam terpal untuk ikan memiliki sirkulasi yang kurang lancar. Alhasil air mudah bau dan ikan punya daya tahan hidup lebih rendah. Begitu pula dengan risiko bocor dan lapuk yang lebih tinggi. 

Jenis Kolam Terpal di Atas Permukaan Tanah

Cara membuat kolam terpal juga dikaitkan dengan jenis kolamnya. Biasanya jenis yang tersedia berdasarkan oleh material dinding, pondasi, atau petakan. Ada beberapa jenis kolam terpal diantaranya rangka paralon, rangka besi, galvalum, berbentuk bulat, bambu dan lain lain. Biasanya bentuk dan pondasi kolam sesuai ukuran, begitu juga dengan petakan sesuai ukuran kolam terpalnya. 

Jenis Kolam Terpal di Dalam Tanah

Jenis kolam terpal tanam biasanya memiliki dinding tanah atau cara pengerjaanya dengan menggali tanah. Umumnya, kolam ini dibangun di tanah yang porous. Selain kolam terpal yang langsung dengan tanah, ada juga kolam beton yang memiliki lapisan terpal. Ada pula kolam terpal dengan dinding batako. Dengan bahan yang berbeda, kekuatan konstruksi kolam dan biaya pun akan memiliki perbedaan yang signifikan.  

Menentukan Ukuran Luas Kolam Terpal yang Ideal

Ada beberapa opsi ukuran umum untuk kolam terpal. Yang pertama adalah ukuran kolam terpal 4x5x1 m sebagai ukuran standar untuk pemula. Namun jika lahan lebih terbatas, bisa juga bangun kolam dengan ukuran kolam terpal 2x3x1 m atau 3x4x1 m. Yang terpenting adalah memperhatikan kebersihan air. Sehingga Anda perlu untuk memperhatikan saluran pembuangan air kolam sesuai ukuran kolamnya. 

Pembuatan Kolam Terpal

Proses pembuatan kolam terpal dimulai dari pembuatan rangka kolam. Sebelumnya, Anda juga harus memastikan rangka kolam kuat dan tidak mudah rusak. Umumnya pembuatan kolam di atas permukaan tanah bisa menggunakan rangka dari kayu, besi, pipa, atau bambu. Kemudian dilanjutkan dengan membuat rangka sesuai dengan ukuran panjang dan lebar kolam. 

Kemudian eratkan atau kuatkan bambu dengan paku atau ikatan. Tujuannya adalah untuk memperkuat konstruksi dan pondasi kolam. Bagaimana dengan cara membuat kolam terpal di dalam tanah? Kurang lebih sama. Tapi Anda perlu menggali atau mencangkul untuk membuat lubangan sesuai ukuran kolam. 

Jangan lupa untuk membuat saluran pembuangan dan air masuk. Gunakan bambu sebagai pasak atau tanda pada bagian terpal sesuai dengan ukuran kolam. Biasanya, jenis ini menggunakan dinding tanah agar lebih mudah dan kokoh. Jika sudah yakin ukuran tepat dan aman, maka Anda dapat melanjutkan pemasangan terpalnya. 

Pemasangan terpal

Untuk jenis di dalam tanah, tinggal masukkan terpal saja ke dalam lubang kolam. Kemudian ratakan dan rapatkan ke seluruh sisinya. Sedangkan untuk jenis kolam di atas permukaan, pastikan ukuran terpal lebih besar dari ukuran kolam tersebut. Lanjutkan cara membuat kolam terpal dengan memasang terpal sesuai ukuran dan rekatkan, atau timbun dengan tanah pada setiap sudutnya. 

Pembuatan Saluran pengisi air Kolam Terpal

Selain untuk mengisi air, saluran pengisian juga digunakan untuk sirkulasi air. Sirkulasi ini bertujuan agar air tidak mudah bau dan perputaran arus lebih merata. Untuk bahan saluran pengisi sendiri bisa menggunakan pipa paralon atau PVC. Gunakan pula produk berkualitas agar suplai air dan proses pengisian tidak terganggu. Untuk keperluan pengisian air, Anda bisa cek produk kran air atau stop kran otomatis serta berbagai kebutuhan plumbing lainnya dari UNNU untuk produk berkualitas. 

Baca Juga: Yuk Simak Informasi Lengkap Cara Membaca Meteran Measuring Tape untuk Pemula

Pembuatan Saluran pembuangan air Kolam Terpal

Sama halnya dengan saluran pengisi, saluran drainase atau pembuangan juga membutuhkan pipa PVC, clamp, dan kran air. Besar lubang saluran pembuangan bisa disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan, sehingga pipa pembuangan dapat membuang air yang kotor dan dapat mengatur level ketinggian air. Itulah cara membuat kolam terpal yang dapat Anda coba. Jangan lupa, Anda perlu memastikan agar sambungan setiap pipa maupun kran air tidak bocor dengan menggunakan Seal Tape yang berkualitas dari UNNU.

Kolam terpal banyak dipilih dengan berbagai alasan. Mulai dari biaya yang relatif rendah, ada pula pembuatan dan perawatan yang lebih mudah. Namun tentunya perlu cara yang tepat dan produk yang baik pula. Agar kolam semakin maksimal, cek produk kebutuhan plumbing berkualitas dari UNNU. Sehingga kebutuhan pengairan dan drainase kolam lebih terjamin!